Penulis: admin

Urusan Ketenagakerjaan di perusahaan memang bukanlah hal mudah. Kesalahan dalam penerapan aturan / kebijakan tidak dapat dihapuskan begitu saja. Dampaknya panjang, melelahkan, dan berpotensi menimbulkan kerugian pada perusahaan maupun karyawan.

Adalah sangat krusial memiliki IR OFFICER yang handal; paham dengan benar mengenai teori, praktek serta penanganan berbagai tantangannya; siap dan mampu melakukan presentasi dihadapan manajemen; siap dan berani berbicara dihadapan banyak kelompok karyawan/serikat pekerja. Kombinasi keahlian yang rumit ini (ditambah dengan persepsi saat ini yang keliru) telah membuat posisi IR OFFICER menjadi salah satu HOT-JOB hari ini.

• IRA (Industrial Relations Academy) sebagai sebuah program pelatihan spesialis kini hadir membawa solusi lengkap.
• IRA menyiapkan generasi muda yang mumpuni di bidang IR, yang menjadi dasar dari seluruh aspek HR di perusahaan.
• IRA satu-satunya pelatihan IR saat ini yang menggunakan pendekatan “deep-content” atau “in-depth”, mengajarkan seluruh materi hubungan industrial (IR) secara detil dan terperinci.
• Kami di IRA tidak menggunakan sistim “refreshment” yang hanya mampu mengupas pemahaman kulit luar saja.
• Lulusan IRA akan memiliki pemahaman mendasar dan menyeluruh mengenai hubungan industrial (IR) dan ketenagakerjaan di Indonesia, baik teori maupun praktek.
• Lulusan IRA akan segera menjadi perhatian dan incaran berbagai perusahaan.

IRA bagi PRIBADI/INDIVIDU; akan memberikan kesempatan sangat besar untuk berkarir cemerlang di bidang HR (termasuk melamar pekerjaan di bidang HR), melalui peningkatan kompetensi lengkap dan teruji.

IRA bagi PERUSAHAAN; akan menghasilkan proses kerja di bidang HR/IR yang efektif dan efisien serta selalu sejalan dengan tujuan pengembangan bisnis perusahaan; memastikan tingkat kepatuhan untuk keamanan perusahaan; sekaligus meletakkan kemampuan tim HR dan “floor-leaders” pada tingkat yang lebih tinggi dalam hal pengelolaan manusia.

This matrix is a summary of Manpower Ministry Decree 100/2004 concerning “CONTRACT EMPLOYMENT” (PKWT).

Having it summarized, hopefully helps to ease the understanding of non-legal background practitioners. This way the company would have a better implementation of Contract Employment (PKWT), maintain a good level of compliance, and anticipating legal risks all at the same time. DHM

Matrix ini adalah ringkasan dari Kepmenaker 100/2004 tentang PKWT.

Meringkasnya menjadi bentuk matrix seperti ini diharapkan mempermudah pemahaman bagi praktisi yang tidak berasal dari latar belakang pendidikan hukum, sehingga praktek PKWT di perusahaan kita masing-masing menjadi lebih baik dan tetap mempertahankan tingkat kepatuhan yang tinggi serta dapat mengurangi resiko perselisihan di kemudian hari. Moga manfaat – DHM